Catatan Hati Seorang Saudara: Merindu

Dalam Dekapan Ukhuwah (yunia doc.)


Merindu

Sering kali aku merindukan suasana
Saat saat tilawah bersama, merengkuh ilmu dengan suka cita, berpelukan mesra ketika jumpa
Kemudian di sana, di tempatku berada
Bersama sama aku mencoba membuat hal yang serupa
Agar yang sepertimu berdiaspora di mana saja
Seseorang yang bersahaja, santun terhadap sesama, lisan yang terjaga
Dan terasa kebermanfaatannya
Namun, kau tak akan pernah kulupa

Kesibukan kita seakan membunuh sapa, rasa, dan rencana
Sapa yang tak lagi seperti dahulu kala
Di mana ada kata, canda, tawa, dan nasihat tanda cinta
Rasa yang tak selekat ketika kita masih sering bertatap muka
Rencana bersua yang hanya sekadar menjadi wacana
Namun, bisikmu pelan
Kau selalu ada dalam doa doa
Kemudian bulir bulir hangat pun terasa keluar dari mata
Maafkan aku atas seburuk prasangka

Fantasyiruu fil ardh, begitulah firman Sang Pencipta
Kita bertebaran di muka bumi ini untuk memberikan apa yang kita punya
Bermanfaat untuk sesama, sebagaimana yang pernah kita tekadkan di suatu masa
Kemudian aku tersadar bahwa kita punya tugas tidak di tempat yang sama
Namun, di manapun tempatnya
Tumbuhlah kita dengan akar yang menghunjam kuat ke dalam tanah
Dahan yang menjulang tinggi dengan dedaunan yang lebat
Siapa saja nyaman berteduh di bawahnya seraya menikmati begitu manis buahnya

Tentu saja, ada kalanya angin menghalau kencang bahkan terlampau kencang
Daun berguguran, dahan dahannya patah, bahkan akar tercabut dari tempatnya
Iya, ternyata ia rapuh
Sebagaimana imannya yang terseok-seok jatuh, tapi bersyukur tak sampai lumpuh
Demikianlah adanya iman
Bertambah karena ketaatan, berkurang karena kemaksiatan
Maka, nasihatilah aku, kawan!
Ingatkan aku agar selalu berada di jalan Nya
Menjadikan Allah sebagai pengharapan
Hidup dalam kemuliaan
Syahid yang dicita-citakan
Seperti nasyid yang dahulu sering kita  gelorakan
Walau sekarang kita tak lagi bersisian
Namun, hati hati kita saling bertautan

Maafkan atas ucapan dan perbuatanku yang tak terjaga dan itu membuatmu luka
Dan terima kasih atas segala doa-doa
Semoga kita sehidup dan sesurga

Terima kasih ya Allah, Engkau telah mempertemukan aku dengannya

Tumbang Samba, 21 April 2017
12.25 WIB
Siang menjelang keberangkatan

Ukhtukum fillah
Yunia Praptawati